- Nilai impor Indonesia Maret 2019 mencapai US$13,49 miliar atau naik 10,31 persen dibanding Februari 2019, namun bila dibandingkan Maret 2018 turun 6,76 persen.
- Impor nonmigas Maret 2019 mencapai US$11,95 miliar atau naik 12,24 persen dibanding Februari 2019 dan turun 2,29 persen jika dibanding Maret 2018.
- Impor migas Maret 2019 mencapai US$1,54 miliar atau turun 2,70 persen dibanding Februari 2019, demikian juga apabila dibandingkan Maret 2018 turun 31,17 persen.
- Peningkatan impor nonmigas terbesar Maret 2019 dibanding Februari 2019 adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar US$211,2 juta (17,04 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung sebesar US$47,8 juta (67,32 persen).
- Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Maret 2019 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$10,42 miliar (29,01 persen), Jepang US$3,97 miliar (11,05 persen), dan Thailand US$2,42 miliar (6,75 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 19,21 persen, sementara dari Uni Eropa 8,37 persen.
- Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama Januari–Maret 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 14,31 persen, 7,27 persen, dan 4,17 persen.
Analisis Nilai impor pada data statistik tersebut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor dan impor Indonesia pada Juni 2018 mengalami penurunan. Adapun BPS mengklaim penurunan tersebut dipengaruhi oleh perayaan Lebaran yang jatuh pada 15-16 Juni 2018. Sementara nilai impor pada Juni 2018 yang sebesar 11,26 miliar dolar AS ternyata mengalami penurunan signifikan hingga 36,27 persen dibandingkan bulan sebelumnya.nilai impor Juni 2018 meningkat 12,66 persen.
Menurut sektornya, ekspor nonmigas rupanya masih didominasi oleh industri pengolahan yang nilainya mencapai 63,01 miliar dolar AS di sepanjang Januari-Juni 2018. Sedangkan pertumbuhan terbesar terjadi pada industri pertambangan dan lainnya yang tercatat naik 36,16 persen pada Januari-Juni 2018 dibandingkan Januari-Juni 2017.
Sedangkan untuk sektor nonmigas yang mengalami pertumbuhan impor terbesar pada Juni 2018 ialah golongan perhiasan/permata dengan nilai sebesar 91,9 juta dolar AS atau setara naik 37,76 secara month-to-month. Di sisi lain, penurunan impor terbesar untuk nonmigas pada Juni 2018 dibandingkan Mei 2018, dialami golongan mesin dan pesawat mekanik yang nilainya mencapai 989,8 juta dolar AS (39,21 persen).
Analisis nilai impor indonesia 2017 menurut Badan Statistik (BPS)
Impor nonmigas November 2017 mencapai US$12,92 miliar atau naik 7,37 persen dibanding Oktober 2017, demikian pula jika dibanding November 2016 meningkat 18,05 persen.
Impor migas November 2017 mencapai US$2,23 miliar atau naik 1,22 persen dibanding Oktober 2017 dan juga meningkat 29,56 persen dibanding November 2016.
Peningkatan impor nonmigas terbesar November 2017 dibanding Oktober 2017 adalah golongan mesin dan pesawat mekanik US$378,5 juta (19,32 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan serealia sebesar US$67,9 juta (20,95 persen).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–November 2017 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$31,78 miliar (26,46 persen), Jepang US$13,89 miliar (11,56 persen), dan Thailand US$8,44 miliar (7,03 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 20,37 persen, sementara dari Uni Eropa 9,32 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–November 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 15,19 persen, 16,37 persen, dan 11,53 persen.
Referensi https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/04/15/1568/ekspor-maret-2019-mencapai-us-14-03-miliar--sedangkan-nilai-impor-mencapai-us-13-49-miliar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar