Minggu, 28 April 2019

Perbedaan Investasi dan Tabungan

• Pengertian Investasi Dan tabungan.
      Investasi adalah segala macam usaha yang dilakukan seseorang untuk menambah nilai dari aset yang telah dimilikinya. Sedangkan tabungan lebih ke arah proses menyimpan sebagian hasil pendapatan yang disimpan atau disisihkan untuk kepentingan di masa mendatang, walaupun pada praktiknya menabung bisa meningkatkan nilai aset (uang) kita dalam bentuk tambahan bunga.
Berbeda dengan tabungan, produk investasi lebih ke arah peningkatan aset dalam bentuk imbal balik dari dana yang kita investasikan. Beberapa karakteristik investasi bisa kita lihat berikut ini:

• Karakteristik investasi
      Untuk kepentingan jangka panjang, sehingga tidak dapat digunakan untuk kepentingan mendadak atau jaga-jaga
Pertumbuhan atau penambahan nilai aset lebih cepat
Lebih berisiko, namun dapat memberikan banyak uang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Investasi merupakan penanaman uang pada suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan. Jadi investasi adalah membeli aset yang diharapkan di masa depan dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Sehingga harapan keuntungan di masa depan merupakan kompensasi atas waktu dan risiko atas investasi yang dilakukan. Ada banyak pilihan berinvestasi, antara lain: deposito, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan sebagainya.

• Jenis Investasi
Pada praktiknya, ada 2 jenis aset yang dapat diinvestasikan, yaitu:

 1.Riil Investment
    Yaitu menginvestasikan sejumlah dana pada aset yang  berwujud, seperti: tanah, emas, bangunan, dan    sebagainya.

 2. Financial Investment
     Yaitu menginvestasikan sejumlah dana pada aset    finansial, seperti: deposito, saham, obligasi, dan  sebagainya.

Jadi secara umum investasi di atas bisa digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu: investasi riil dan investasi non riil. Investasi riil merupakan investasi dengan objek investasi berupa obyek riil atau nyata meliputi: properti, tanah, perhiasan, dan lain-lain. Sehingga objek investasi riil dapat memiliki pertambahan nilai serta dapat diakses langsung oleh pemiliknya kapan saja.

• Perbedaan investasi riil dengan investasi non riil
Investasi riil dan non riil bisa dilihat dari wujud aset yang diinvestasikan apakah wujud fisiknya terlihat atau hanya dalam bentuk surat berharga. Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini perbedaan di antara keduanya jika dilihat dari berbagai sisi:

a) Aset
   Aset investasi riil dapat dirasakan atau dilihat keberadaannya, baik itu tampilannya, ukuran, maupun fisiknya, karena berwujud barang atau benda. Sedangkan investasi non riil hanya dapat dilihat berupa: surat-surat berharga, laporan bulanan, portofolio, dan lain-lain.

b) Perantara atau Broker
Investasi riil tidak ada perantara atau broker, karena pemilik aset menjadi perantara untuk dirinya sendiri. Sehingga tidak ada biaya perantara dan semua keputusan semua di tangan pemilik aset.

c) Kepercayaan
Investasi riil tidak terlalu mementingkan tingkat kepercayaan. Namun berbeda dengan investasi finansial yang sangat membutuhkan tingkat kepercayaan, karena melibatkan profesi berstandar tertentu.

•Karakteristik Tabungan
Tabungan, merupakan produk bank yang paling populer dan paling dikenal masyarakat. Beberapa karakteristik dari tabungan sebagai berikut:
1.Untuk jangka pendek atau berjaga-jaga
2. Pertumbuhan nilai aset sangat lambat
3.Minim risiko/hampir tidak berisiko apapun

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai persyaratan tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang disamakan dengan itu. Adapun tujuan menabung di bank adalah untuk menyisihkan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan kebutuhan masa depan dan sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha baik secara individu maupun kelompok.

•Sarana yang Dapat Digunakan untuk Penarikan Uang di Tabungan.
Uang yang ada di dalam tabungan bisa ditarik dengan menggunakan: buku tabungan, slip penarikan, kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri), serta sarana lainnya, seperti: formulir transfer, internet banking, mobile banking dan sebagainya.

•Perhitungan Bunga Tabungan
Uang yang disimpan di dalam tabungan akan mendapatkan bunga setiap periode tertentu (biasanya bulanan tergantung kebijakan bank). Adapun cara perhitungan bunga tabungan menggunakan 3 metode sebagai berikut :

1. Metode Perhitungan Bunga Saldo Terendah
Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun. Misalnya: Bunga tabungan bulan Mei= …. % x 31 : 365 x saldo terendah bulan Mei.

2.  Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata
Bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.

3. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian
Bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

•Tabungan, Produk Perbankan yang Paling Populer
Menabung di bank menjadi pilihan utama masyarakat saat ini. Berbeda dengan cara menabung pada zaman dahulu, yang cukup menyimpan uangnya di rumah, baik disimpan pada celengan maupun di bawah bantal atau kasur. Pergeseran pola menabung tersebut telah membantu mengembangkan bisnis perbankan. Tabungan menjadi produk yang paling populer di masyarakat, dibandingkan deposito dan giro karena beberapa faktor, antara lain:

a. Persyaratan yang relatif mudah
b. Cukup mengisi aplikasi dan melampirkan identitas diri, seperti: KTP, SIM, paspor, atau kartu identitas lainnya
c. Setoran dana awal tabungan yang relatif kecil
d. Fasilitas yang ditawarkan bank cukup menarik, seperti: kemudahan transaksi, e. e. e. asuransi dan program berhadiah

Namun kelemahan produk tabungan adalah tingkat suku bunga tabungan yang relatif lebih kecil dibandingkan tingkat suku bunga deposito dan giro. Bahkan bagi nasabah yang memiliki saldo terbatas, bunga tabungan yang diperoleh lebih rendah dibandingkan potongan biaya administrasi atau pajak, sehingga saldo nasabah akan terus berkurang akibat beberapa potongan tersebut.

Selasa, 23 April 2019

Analisis data Badan Pusat Statistik (BPS)

Analisis Nilai Impor BPS



  • Nilai impor Indonesia Maret 2019 mencapai US$13,49 miliar atau naik 10,31 persen dibanding Februari 2019, namun bila dibandingkan Maret 2018 turun 6,76 persen.
  • Impor nonmigas Maret 2019 mencapai US$11,95 miliar atau naik 12,24 persen dibanding Februari 2019 dan turun 2,29 persen jika dibanding Maret 2018.
  • Impor migas Maret 2019 mencapai US$1,54 miliar atau turun 2,70 persen dibanding Februari 2019, demikian juga apabila dibandingkan Maret 2018 turun 31,17 persen.
  • Peningkatan impor nonmigas terbesar Maret 2019 dibanding Februari 2019 adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar US$211,2 juta (17,04 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung sebesar US$47,8 juta (67,32 persen).
  • Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Maret 2019 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$10,42 miliar (29,01 persen), Jepang US$3,97 miliar (11,05 persen), dan Thailand US$2,42 miliar (6,75 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 19,21 persen, sementara dari Uni Eropa 8,37 persen.
  • Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama Januari–Maret 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 14,31 persen, 7,27 persen, dan 4,17 persen.

          Analisis Nilai impor pada data statistik tersebut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor dan impor Indonesia pada Juni 2018 mengalami penurunan. Adapun BPS mengklaim penurunan tersebut dipengaruhi oleh perayaan Lebaran yang jatuh pada 15-16 Juni 2018. Sementara nilai impor pada Juni 2018 yang sebesar 11,26 miliar dolar AS ternyata mengalami penurunan signifikan hingga 36,27 persen dibandingkan bulan sebelumnya.nilai impor Juni 2018 meningkat 12,66 persen.          
         Menurut sektornya, ekspor nonmigas rupanya masih didominasi oleh industri pengolahan yang nilainya mencapai 63,01 miliar dolar AS di sepanjang Januari-Juni 2018. Sedangkan pertumbuhan terbesar terjadi pada industri pertambangan dan lainnya yang tercatat naik 36,16 persen pada Januari-Juni 2018 dibandingkan Januari-Juni 2017.
         Sedangkan untuk sektor nonmigas yang mengalami pertumbuhan impor terbesar pada Juni 2018 ialah golongan perhiasan/permata dengan nilai sebesar 91,9 juta dolar AS atau setara naik 37,76 secara month-to-month. Di sisi lain, penurunan impor terbesar untuk nonmigas pada Juni 2018 dibandingkan Mei 2018, dialami golongan mesin dan pesawat mekanik yang nilainya mencapai 989,8 juta dolar AS (39,21 persen).

Analisis nilai impor indonesia 2017 menurut Badan Statistik (BPS)

 Nilai impor Indonesia November 2017 mencapai US$15,15 miliar atau naik 6,42 persen dibanding Oktober 2017, demikian  pula  jika  dibandingkan  November  2016  meningkat 19,62 persen
Impor nonmigas November 2017 mencapai US$12,92 miliar atau naik 7,37 persen dibanding Oktober 2017, demikian pula jika dibanding November 2016 meningkat 18,05 persen.
Impor  migas  November  2017  mencapai  US$2,23  miliar  atau naik 1,22 persen dibanding Oktober 2017 dan juga meningkat 29,56 persen dibanding November 2016.
Peningkatan  impor  nonmigas  terbesar  November  2017 dibanding Oktober 2017 adalah golongan mesin dan pesawat mekanik US$378,5 juta (19,32 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan serealia sebesar US$67,9 juta (20,95 persen).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–November 2017 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$31,78 miliar (26,46 persen), Jepang US$13,89 miliar (11,56 persen), dan Thailand US$8,44 miliar (7,03 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 20,37 persen, sementara dari Uni Eropa 9,32 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–November 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 15,19 persen, 16,37 persen, dan 11,53 persen.

Referensi https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/04/15/1568/ekspor-maret-2019-mencapai-us-14-03-miliar--sedangkan-nilai-impor-mencapai-us-13-49-miliar.html